Kekuatan cerita film Agape The Unconditional Love sungguh menarik. Bahkan mampu membuat penonton hanyut dalam tangis tertahan. Sebuah karya produksi Holofa Pictures, dalam menjabarkan makna cinta tanpa syarat.
Jakarta – Kemampuan acting Meriam Bellina dan Tio Pakusadewo sebagai pasangan suami istri di film Agape The Unconditional Love, mampu mengocok air mata menangis terisak.
Begitu dalamnya arti cinta sesungguhnya, begitu tergambar jelas pada film Agape The Unconditional Love, yang diputar serempak bioskop pada 4 september (2025). Kisah yang menyentuh perasaan, dari empat masalah berbeda di sebuah rumah sakit, mampu dituangkan sempurna Arie Azis selaku sutradara.
Didukung oleh para artis : Sarah Beatrix (sebagai Kira) -Pangeran Lantang (sebagai Gino) – Rania Putisari (sebagai Gigi) – Maudy Koesnaedi (sebagai Sania) – Meriam Bellina (sebagai Martha) – Tyo Pakusadewo (sebagai Yosua) – Samuel Rizal (sebagai Bimo) – sebagai Tanta Ginting (Daffa) – Rendy Kjaernett (sebagai Markus) – Chika Waode (sebagai Chika) – Dwi Yan (sebagai Masinton) – Dewi Yull (sebagai Dr. Pujiati) – Maudy Wilhelmina (sebagai Amel) – Tutie Kirana (sebagai Prof. Astuti) – TJ Ruth (sebagai Bu Riri) dan Samuel Tobing (sebagai Sam), drama multiplot yang skenarionya dipegang Titien Wattimena dan Beta Ingrid Ayu ini, memberi warna kuat pada arti sesungguhnya tentang kesetiaan persahabatan, pengorbanan keluarga, dan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup.
Tak ayal banyak pihak menyukai film ini. Terlebih kisahnya begitu menyentuh relung hati. Karena sangat menggambarkan jelas, betapa besarnya pengorbanan cinta tanpa pamrih dan imbalan.
Termasuk Meriam Bellina pun mengakui, perannya sebagai Martha menjadi arti ‘nilai’ tersendiri. Mengingat kisahnya mirip dengan perjalanan hidupnya ditinggal orang tercinta.
“Saya pernah melewati 3 keluarga terdekat meninggal. Berat sekali saat adik dan orangtua meninggal,” papar Meriam Bellina.
Karena itu, Meriam Belina mengakui begitu menghayati perannya sebagai istri Josua (diperankan Tio Pakusadewo). Terutama pengorbanannya sebagai istri menemani Josua selama di rumah sakit.
“Kisah nyata pribadi yang pernah saya alami, sangat dekat dengan kisah di film ini. Jadi film ini mewakili perasaan saya,” jelas Meriam Bellina.
Karena perannya itu, membuat tokoh Martha mampu ‘mencuri’ perhatian dari tokoh lainnya. Terlebih ketika Martha meninggal dalam keadaan sehat, dalam pelukan Josua di ranjang rumah sakit.
Terlihat jelas Meriam Bellina, tidak mampu menahan airmata dengan perannya itu. Ratapan kesedihan Josua sangat menyentuh hati penonton.
“Film Agape ini mewakili banget perasaan seorang caregiver. Bagaimana harus ngilangin ego dan ketidaksabarannya. Sementara sering banget yang sakit, tidak mau ngerti bahasa kita yang nemenin, juga setengah mati susah dan sedihnya melihat mereka seperti itu,” ajak Meriam Bellina agar menonton film Agape nantinya.
